Dari
Abu Hurairah , dari Rasulullah ia berkata, “… Allah tidak akan menambah kepada
orang yang pemaaf kecuali kemuliaan. Tidaklah seseorang yang merendahkan diri
kepada Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim)
Kenikmatan
member maaf lebih indah daripada meminta maaf. Kenikmatan memberi maaf akan
diikuti dengan penyesalan sesusai berbuat khilaf.
Kita
diingatkan dengan sebuah perkataan mulia dari seorang sahabat tersohor, Umar
bin Khattab ra, beliau menuturkan, “Sebaik-baik member maaf adalah member maaf
ketika mampu dan sebaik-baik kesederhanaan adalah kesederhanaan ketika mampu.”
Selain
ungkapan para sahabat terkait dengan pemberian maaf ini, para generasi
terdahulu lainnya ikut meyumbangkan pesan-pesan yang bermakna sangat dalam.
Dengan susunan kata-kata yang sederhana, namun didalamnya mengandung hikmah
yang luar biasa. Adalah Said Ibnu Musayyid, beliau menuturkan, “Seorang
pemimpin yang member maaf lebih baik daripada memberikan hukuman.”
Ketika
angan dan tubuh bebas bergerak ditambah dengan keleluasaan untuk memberikan
maaf kepada orang lain, kelebihan ini tentu akan membuahkan ketenangan hati.
Lain halnya, bila dendam kesumat membara dalam dada, ditambah lagi angan yang
tak kunjung terwujud, tentu akan menambah sesak dan sempitnya hati.
Simaklah
penuturan Al-Makmun, beliau berucap, “aku menginginkan supaya orang-orang yang
berbuat dosa mengetahui jalan pikiranku dalam member maaf supaya jiwa mereka
selamat.”
Al-Makmun,
pernah dihadapkan kepada seorang yang telah berbuat jahat. Lalu Al-Makmun
bertanya kepadanya, “Apakah kamu orang yang telah berbuat ini dan itu?” Dia
menjawab, “Benar wahai Amirul Mukminin, akulah orang yang telah melakukan ini
dan itu, tapi aku bergantung kepada maafmu.” Lalu Al-Makmun memaafkannya dan
mudahlah jalannya.
“Wahai Rabbku,
jikalau bukan karena cinta-Mu untuk memberi ampunan kepadaku, tidaklah orang
yang menentang-Mu akan menunda diri dalam meminta ampunan-Mu. Dan jikalau bukan
karena maaf dan kemuliaan-Mu, niscaya seorang hamba tidak akan masuk surge-Mu.
Maka anugerahkanlah kepada kami maaf dan kemuliaan-Mu, wahai Dzat pemberi maaf
dan pemberi nikmat.”
Sumber : SWARAQURAN Edisi No. 3 Tahun
Ke-6/September 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar