Kamis, 18 Oktober 2012

Lapang Dada


Dari Abu Hurairah , dari Rasulullah ia berkata, “… Allah tidak akan menambah kepada orang yang pemaaf kecuali kemuliaan. Tidaklah seseorang yang merendahkan diri kepada Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim)

Kenikmatan member maaf lebih indah daripada meminta maaf. Kenikmatan memberi maaf akan diikuti dengan penyesalan sesusai berbuat khilaf.

Kita diingatkan dengan sebuah perkataan mulia dari seorang sahabat tersohor, Umar bin Khattab ra, beliau menuturkan, “Sebaik-baik member maaf adalah member maaf ketika mampu dan sebaik-baik kesederhanaan adalah kesederhanaan ketika mampu.”

Selain ungkapan para sahabat terkait dengan pemberian maaf ini, para generasi terdahulu lainnya ikut meyumbangkan pesan-pesan yang bermakna sangat dalam. Dengan susunan kata-kata yang sederhana, namun didalamnya mengandung hikmah yang luar biasa. Adalah Said Ibnu Musayyid, beliau menuturkan, “Seorang pemimpin yang member maaf lebih baik daripada memberikan hukuman.”

Ketika angan dan tubuh bebas bergerak ditambah dengan keleluasaan untuk memberikan maaf kepada orang lain, kelebihan ini tentu akan membuahkan ketenangan hati. Lain halnya, bila dendam kesumat membara dalam dada, ditambah lagi angan yang tak kunjung terwujud, tentu akan menambah sesak dan sempitnya hati.

Simaklah penuturan Al-Makmun, beliau berucap, “aku menginginkan supaya orang-orang yang berbuat dosa mengetahui jalan pikiranku dalam member maaf supaya jiwa mereka selamat.”

Al-Makmun, pernah dihadapkan kepada seorang yang telah berbuat jahat. Lalu Al-Makmun bertanya kepadanya, “Apakah kamu orang yang telah berbuat ini dan itu?” Dia menjawab, “Benar wahai Amirul Mukminin, akulah orang yang telah melakukan ini dan itu, tapi aku bergantung kepada maafmu.” Lalu Al-Makmun memaafkannya dan mudahlah jalannya.

“Wahai Rabbku, jikalau bukan karena cinta-Mu untuk memberi ampunan kepadaku, tidaklah orang yang menentang-Mu akan menunda diri dalam meminta ampunan-Mu. Dan jikalau bukan karena maaf dan kemuliaan-Mu, niscaya seorang hamba tidak akan masuk surge-Mu. Maka anugerahkanlah kepada kami maaf dan kemuliaan-Mu, wahai Dzat pemberi maaf dan pemberi nikmat.”

Sumber : SWARAQURAN Edisi No. 3 Tahun Ke-6/September 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar