Nabi Nuh AS diutus oleh Allah ketika berhala dan thagut disembah oleh manusia. Manusia mulai terjerumus dalam kesesatan dan kekafiran. Nabi Nuh AS adalah Rasul pertama yang diutus kepada penKaum Nabi Nuh adalah Bani Rasib.
Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat Nuh ayat 23 : “Dan mereka berkata : Dan jangan sekali-sekali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa’, yaghuts, ya’uq, dan nasr.”
Wadd, suwaa’, yaghuts, ya’uq, dan nasr adalah nama-nama orang shalih dari kalangan kaum Nuh. Dahulunya, mereka adalah orang-orang shalih yang hidup dimasa antara Adam dan Nuh. Mereka mempunyai pengikut yang senantiasa mencontoh mereka. Setelah mereka meninggal, maka para sahabat mereka yang senantiasa mencontoh mereka berkata : “Sekiranya kita membuat patung mereka, niscaya akan membuat hati kita untuk beribadah karena mengingat mereka.” Maka mereka pun membuat patung orang-orang shalih tersebut. Ketika mereka meninggal dan datang generasi selanjutnya, maka iblis mendatangi mereka seraya berkata : “Mereka (generasi sebelumnya) menyembah patung-patung ini dan dengan patung-patung ini pula mereka meminta hujan.” Maka mereka pun menyembah patung-patung tersebut.
Wadd, salah satu berhala yang disembah kaum Nabi Nuh, dulunya adalah orang shalih. Dia adalah anak Nabi Adam yang tertua dan paling berbakti kepada Nabi Adam. Dia sangat dicintai oleh kaumnya. Ketika ia meninggal, maka orang berdiam diri disekitar kuburannya di daerah Babilonia dan bersedih atas kepergiannya.
Ketika iblis melihat kesedihan mereka, maka ia menyerupai seorang manusia dan berkata : “Saya melihat kalian sangat bersedih atas kepergia orang ini. Maukah aku buatkan sebuah patung yang menyerupainya, kemudian kalian letakkan di tempat perkumpulan kalian agar senantiasa mengingatnya?”
Maka merekapun meletakkan patung di tempat perkumpulan mereka dan mereka senantiasa mengingatnya. Ketika iblis mendapati orang-orang selalu mengingat keberadaan Wadd, maka iblis berkata: “Maukah kalian aku buatkan patung yang menyerupainya yang dapat diletakkan oleh masing-masing dari kalian di rumah kalian agar bisa mengingatnya terus??” Merekapun menjawab: “Ya, kami mau.” Maka iblis membuat patung Wadd di setiap rumah. Orang-orang pun kemudian terus menerus mendatangi dan mengingatnya.
Kemudian anak-anak mereka melihat apa yang orang tuanya lakukan pada patung tersebut sehingga banyak keturunan yang terlahir dan malestarikan tata cara mengingat Wadd. Sampai pada akhirnya, cucu-cucu mereka menyembah selain Allah. Jadi, benda yang pertama kali disembah selain Allah adalah patung Wadd.
Setelah malapetaka dan kerusakan menyebar di muka bumi akibat penyembahan patung-patung, maka Allah taala mengutus seorang hamba dan rasulNya, Nuh alaihissalam untuk menyeru manusia agar menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Nabi Nuh menyeru kaumnya dengan bermacam-macam dakwah baik di waktu siang ataupun malam, terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi.
Sumber: Ibnu Katsir